Sendai Angklung Club

Suasana Latihan dan Performance, Cerita2, Foto2

My Photo
Name:
Location: Sendai, Miyagi, Japan

Sendai Angklung Club (SAC) is a group whose members are Indonesians living/studying in Sendai, Japan, sharing similar interest on traditional Indonesian instrument called Angklung. The club has perfomed various songs (Indonesian, Japanese, others) in many charity and international cultural exchange events around Miyagi prefecture.

Monday, November 03, 2008

Kitayama Matsuri 2008


Kali ini yang punya acara Kitayama Shimin Senta, tempat SAC latihan selama beberapa bulan ini. Kitayama Matsuri diadakan pada hari minggu, 2 November 2008. Karena hanya berbeda seminggu dengan waktu tampil di Tohoku Daigaku Kokusai Matsuri, kali ini SAC tetap membawakan lagu yg sama, yaitu Shimauta, Bengawan Solo, dan Sakura Sakura. Lagu yang terakhir juga diiringi oleh alat musik tradisonal Jepang, taisogoto, yang juga dimainkan oleh mbak Vera dan Bunya-san.


Penampilan kali ini menjadi show pertama untuk Dian. Selamat datang, terimakasih sudah mau bergabung dengan SAC. Kali ini tim Jepang yang ikut serta ada 7 orang.

Terimakasih untuk semua angklungers, atas kerjasamanya.


*click the images to see the larger versions

Monday, October 27, 2008

Tampil di Tohoku University International Festival 2008


Tohoku University International Festival datang lagi, dan kali ini SAC ikut tampil lagi. Terakhir tampil tahun 2006, tahun 2007 lalu tidak bisa tampil karena kekurangan anggota. Untuk penampilan kali ini, SAC masih bekerja sama dengan Kitayama Shimin Senta, bahkan direkturnya juga ikutan tampil. Dan kali ini juga menjadi penampilan perdana untuk tiga orang anggota baru, yaitu Tascha, Rachma, dan Imma. Selamat datang, dan terimakasih sudah mau bergabung dengan SAC ya.


Di festival kali ini, SAC membawakan tiga lagu, yaitu Shimauta, Bengawan Solo, dan Sakura Sakura. Khusus untuk lagu Sakura Sakura, SAC tidak diiringi oleh keyboard, tapi dengan alat musik tradisional Jepang, Taisogoto, yang dimainkan oleh Buya-san dan mbak Vera.


Ada sedikit halangan, ketika sedang memainkan lagu Shimauta, tiba-tiba angin bertiup. Walaupun tidak kencang, tapi sempat hampir menerbangkan salah satu partitur lagu. Wah, lain kali kalau tampil di luar ruangan, harus membawa jepit jemuran yang banyak nih :D Nah, setelah SAC selesai tampil, ketika akan bersiap-siap turun dari panggung, tiba-tiba angin kencang bertiup lagi, dan salah satu dekorasi panggung jatuh diterbangkan angin dan mengenai anggota SAC. Kalau kejadian ini terjadi ketika SAC sedang tampil, bisa kacau penampilannya ya.

Tampil di Yagiyama Doubutsukoen dan Formasi Baru

SAC tampil lagi, kali ini dalam rangka memperingati 50 tahun hubungan kerjasama pemerintah Indonesia - Jepang. Acara ini hasil kerjasama pemerintah kota Sendai dengan Kedubes RI di Tokyo dan diadakan di Yagiyama Doubutsukoen (Kebun Binatang Yagiyama). SAC tampil 2 kali, pertama di hari Minggu, 17 Agustus 2008, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan RI ke-63, dan Minggu, 24 Agustus 2008.


Pada hari pertama, 17 Agustus 2008, ditunjang dengan hari yang cukup cerah setelah pagi harinya diguyur sedikit hujan, SAC tampil dengan membawakan 3 lagu, yaitu Furusato, Shimauta, dan Bengawan Solo. Pengunjung yang datang juga cukup banyak. Namun pada penampilan kedua, 24 Agustus 2008, karena hujan terus-terusan mengguyur kota Sendai, tidak banyak pengunjung yang datang. Walaupun demikian, SAC tetap semangat tampil dengan membawakan lagu yang sama dengan minggu sebelumnya. Dua kali penampilan ini diakhiri dengan dipersilakannya pengunjung untuk mencoba angklung.

Oh ya, ada sedikit perubahan dalam keanggotaan SAC sekarang ini. Pada penampilan kali ini, SAC kedatangan dua anggota baru, yaitu mbak Tria dan mbak Vera. Mbak Vera ini sekarang menjadi juru bicara SAC. Selain anggota baru, SAC juga mendapat kehormatan dengan ikut sertanya kembali seorang anggota lama yang sudah tidak pernah lagi tampil yaitu kang Agus. Selamat datang (kembali) semuanya. Penampilan kali ini juga menjadi penampilan pertama SAC bersama-sama dengan beberapa orang Jepang yang terkumpul di Kitayama Shimin Senta. Dan tempat tersebut sekarang menjadi tempat latihan rutin SAC.

Pasangan Angklung

Ada yang berbahagia pada tgl. 8 Agustus 2008. Dua orang mantan anggota SAC, yaitu Yonan dan Sarah, melangsungkan pernikahan di Indonesia. Yonan sendiri adalah salah seorang pendiri SAC dan yang mengajari anggota-anggota baru cara bemain angklung. Sedangkan Sarah bergabung dengan SAC pada tahun 2006. Keduanya pernah memegang nada yang sama, yaitu fa. Setelah menikah, sekarang pasangan baru ini menetap di Saitama, Tokyo.


Selamat menempuh hidup baru ya. Semoga selalu menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah.

Tuesday, June 24, 2008

Sayonara Bunda.....


Bagi warga sac pasti sangat akrab dengan ibu yang satu ini. Ibu yang biasa kita panggil bunda Nenden aka bunda Ufal. Sosok nan geulis, ramah dan pintar masak. Sebagai urang asli sunda beliau piawai main angklung. Masakannya juga selalu ngangeni karena apapun yang dimasak beliau terasa lezat.

Tidak terasa hampir tiga tahun beliau bergabung di SAC. Sayang beliau harus pulang duluan sebelum pak Uceu selesai studinya. Mungkin itu pilihan yang terbaik buat keluarga beliau.

Semoga kebersamaan di SAC menjadi kenangan manis buat beliau menemani hari-harinya selama di Sendai. Saat-saat latihan, kebersamaan saat tampil dan kumpul-kumpul plus makan-makannya menjadi kenangan yang indah.

Selamat jalan Bunda, semoga diberi kelancaran perjalanan pulangnya. Semua berjalan sesuai rencana, diberi kesabaran dan kesuksesan untuk semuanya.

Semoga kita bisa ketemu lagi dilain waktu....SAYONARA....

Monday, March 24, 2008

Batal di Living Sendai, Tampil di Kitayama



Sebetulnya tanggal 15 Maret 2008 SAC mendapat kesempatan tampil di Kantornya koran Living Sendai. Cuma setelah dilihat penonton yang akan datang sepertinya dibawah 10 akhirnya dibatalkan. Sayang juga yaa..kesempatan untuk lebih memperkenalkan angklung ke masyarakat Sendai belum diijinkan Allah.

Tapi tidak perlu kecewa, karena pihak Kitayama shimin senta dengan senang hati mengundang kita tampil dihari yang sama. Setelah melihat kita latihan yang lumayan bagus menurut mereka, sayang juga kali kalau tidak dimanfaatkan hehehe... Yang pasti penampilan ini adalah terakhir untuk kang Budi dan Teh Lusi sekaligus penampilan perdana untuk mba Awi, Izul dan Au.

Semoga setelah ini akan ada lagi undangan tampil sehingga akan lebih terasah dan terampil main angklungnya. Terutama untuk anggota baru.

Perpisahan Kang Budi dan Teh Lusi


Tidak terasa bulan Maret hampir berakhir. Saatnya Kang Budi dan Teh Lusi siap-siap kembali ketanah air. Sangat berat rasanya melepas mereka. Karena selama ini Kang Budi dan Teh Lusi sudah menjadi kakak, guru dan sahabat buat kita semua. Sebagai salah dua pendiri SAC yang terakhir meninggalkan SAC, terlalu banyak kenangan dan romantika yang kita alami.

Saat-saat latihan, perjalanan ketempat pentas dan pentasnya sendiri tiap tempat selalu menimbulkan kesan dan kenangan yang berbeda. Kang Budi yang selalu full smile, ramah dan ngayomi selalu siap menjadi kakak buat kita semua. Teh Lusi yang sabar dan selalu merangkul kita semua selalu menjadi teman cerita yang menyenangkan. Mereka berdua adalah keluarga kedua buat kita.

Semoga apa yang kita alami selama ini menjadi kenangan manis. Terima kasih Akang dan Teteh atas persahabatan dan kekeluargaan yang terulur selama ini. Sungguh Kalian dan Ifan akan selalu dihati kami. Semoga sekembali ketanah air segera beradaptasi dan Ifan segera mendapatkan adik.

Doa kami selalu menyertai. Sayonaraaa.....

Wednesday, February 27, 2008

Selamat Datang Izul, Au dan mba Awi


Setelah lama menanti akan adanya regenerasi diSAC, akhirnya pada latihan sabtu 23 Pebruari 2008 tercapai juga. Ada yang istimewa karena Izul, Au dan mba Awi ditemani pak Putu dan Sora ikut latihan. Latihan kali ini untuk persiapan tampil dikantornya koran Living In Sendai. Rencana kita mau menampilkan lagu Sekai, Okiina Furui Tokei dan Bengawan Solo.



Semoga Izul, Au dan mba Awi betah dan tetap semangat gabung di SAC yaa...walaupun setelah kang Budi dan teh Lusi nanti pulang tetap aja masih kekurangan personil nih. Duuhh siapa lagi yaa..yang berminat gabung SAC?? sedih banget nih kalau sampai nanti ada tawaran tampil harus ditolak karena kekurangan anggota.

Monday, August 13, 2007

Bai Bai...Diah dan Nia...


Kelanjutan dari krisis personil yang melanda SAC, bulan ini Nia kembali ke Indonesia disusul Diah bulan September. Walaupun sedang berduka tapi kita tetap kumpul bareng untuk melepas kepergian Diah dan Nia.

Acara yang santai sambil makan-makan, enaknya barbeque-an. Karena cuaca cukup panas cukup dihalaman kaikan. Selain sate ayam, kambing, sapi dan seafood, ada es cendol. Karena Nia jam 1 siang harus meluncur ke Tokyo persiapan kita mulai jam 9 pagi.

Alhamdulillah walau panas ditambah panasnya asap, semua personil SAC hadir dan tersisa terlihat puas dan gembira. Masih berharap semoga SAC tetap bertahan dengan anggota yang tersisa dan ada anggota baru yang mau bergabung.

Krisis Personil



Tidak seperti biasanya, bulan Agustus ini SAC menolak beberapa tawaran untuk tampil. Latihan terakhir bulan Juli memaksa kita mengambil keputusan ini karena SAC mulai pertengahan 2007 mengalami krisis personil. Tahun sebelumnya bu Ade pulang ke Indonesia, Ayako pindah ke Yamanashi kemudian "The Founding Father" Yonan Sensei harus bekerja di kota lain, mba Elsi pulang ke Indonesia, bulan ini mba Nia dan bulan depan mba Diah harus sayonara.

Sebetulnya sudah tidak kurang usaha anggota SAC merayu para mahasiswa yang baru datang untuk gabung, tapi hanya Adrian yang tertarik. Sayang banget sebetulnya, karena siapa lagi yang akan meneruskan SAC dan memeprkenalkan kepada masyarakat Jepang kebudayaan angklung kalau bukan kita-kita. Sediihhh....

Sedangkan masyarakat Jepang mulai tertarik bahkan ingin bergabung dengan SAC. Hemmm..sepertinya nanti suatu saat kita harus merelakan SAC personilnya mayoritas warga Jepang. Bahkan mungkin semua warga Jepang kalau warga Indonesia di Sendai tidak ada yang berminta lagi.Karena anggota yang sekarang semuanya akan pergi dari Sendai.